Pemimpin yang Dicintai

Post By : Outbound Malang

Kasihanilah mereka yang ada di bumi niscaya yang di langit akan mengasihi kamu.

Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka. Peryataan ini, dapat melukiskan bahwa seorang pemimpin harus mampu berhubungan secara baik dengan orang lain, dengan cara mencintai mereka. Seorang pemimpin tidak bisa hanya menunjukkan prestasi kerjanya saja. Tangga ini tidak boleh dilewati, apabila dilewati maka akbiatnya orang lain tidak akan mendukung anda, karena mereka tidak akan menyukai anda.

Prinsip Bismillahirrohmanirrohim adalah jawabannya. Selalu berusaha mengerti dan menghargai setiap individu, dan selalu bersikap rahman serta rahim. Berbeda dengan teknik sekarang yang banyak diajarkan, yang lebih menekankan pada teknik luar, seperti senyum, mengingat nama, mau mendengar, atau fokus pada minat orang lain. Sedangkan Nabi Muhammad Saw lebih dari sekedar ‘kulit’ tersebut. Sang Nabi penutup lebih memilih ‘inner beauty’ yang begitu memukau dan tanpa cacat. Saya akan memberikan contoh salah satu sifat Nabi Muhammad SAW berdasarkan buku “Sejarah Hidup Muhammad”: Yang menambah dakwah itu berkembang sebenarnya karena teladan yang duberikan oleh Nabi Muhammad SAW sangat baik sekali; Hak setiap orang masing-masing ditunaikan. Pandangannya kepada orang yang lemah, terhadap piatu, orang yang sengsara dan miskin adalah pandangan seorang bapak yang penuh kasih, lemah lembut dan mesra.

Sikap rahman dan rahim-nyalah yang menjadi landasan dasar bagi awal perjuangannya. Sikap ini terbukti efektif untuk membangun suatu pengaruh dan sebagai tangga pertama kepemimpinannya. Nabi Muhammad SAW telah melalui tangga ini untuk menjadi seorang pemimpin yang dicintai. Beliau juga adalah seorang yang sangat jujur, sehingga dijuluki ‘Al Amin’ atau orang yang dipercaya.

Saya akan memberi contoh lain tentang penampilannya sehari-hari: bila ada orang yang mengajaknya berbicara, ia mendengar dengan hati-hati sekali, tanpa menoleh kepada orang lain. Tidak hanya mendengarkan kepada yang mengajaknya berbicara, bahkan ia memutarkan seluruh tubuhnya. Bicaranya sedikit sekali, lebih banyak mendengar. Bila berbicara selalu bersungguh-sungguh, tetapi sungguh pun begitu, ia pun tidak melupakan ikut membuat humor dan bersenda gurau, dan yang dikatakannya selalu yang sebenarnya. Kadang ia tertawa sampai terlihat gerahamnya – dan menghargai orang terbawa oleh kodratnya yang selalu lapang dada – dan menghargai orang lain. Bijaksana ia. Maurah hati, dan mudah bergaul.

Saya akan memberikan contoh lain tentang sikapnya yang selalu adil dan bijaksana: Hampir terjadi perang saudara di Quraisy, ketika dua kelompok berselisih tentang siapa yang mendapat kehormatan untuk meletakkan batu “Hajar Aswad” di tempatnya. Tatkala mereka melihat Muhammad, adalah orang pertama yang memasuki tempat itu, mereka berseru: “Ini, Al Amin; Kami dapat menerima keputusannya.” (Nabi Muhammad SAW diminta untuk membuat sebuah keputusan). Ia berpikir sebentar, lalu katanya: “Kemarikan sehelai kain.” Setelah kain dibawakan, dihamparkannya dan diambilnya batu itu, lalu diltekkannya dengan tangannya sendiri, kemudian katanya: “hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini.” Mereka (yang berselisih) bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu yang akan diletakkan itu. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir di bencana dapat dihindarkan.

Inilah contoh sifat seorang pemimpin yang adil dan bijaksan, sebuah titik tolak sebelum dia meniti tangga kepemimpinan berikutnya. Pada tahap ini, pengikutnya akan merasa senang untuk berada di dekatnya dan mereka akan mengikuti karena mereka merasakan perhatian, kasih sayang dan kejujuran Rasulullah. Nabi Muhammad SAW mampu menunjukkankepedulian sosial, dengan ketulusan hatinya. Dia mampu memupukl hubungan yang baik dengan para sahabat dan lingkungan sosialnya.

Karenanya, maka ia (tiada) tergolong orang beriman yang saling menasehati, supaya bersabar dari berkasih-sayang.

- Q.S. 90 Surat Al Balad (Negeri) Ayat 17 -

Incoming search terms for the article:

- Outbound Malang

- Outbound di Malang

- Outbound Training

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

Powered by WordPress | Free T-Mobile phones at BestInCellPhones.com. | Thanks to Verizon Wireless, Facebook Games and The diet solution