Outbound Malang : Kisah Motivasi Ular dan Emas

Giman nihh kabarnya sobat ? semoga sehat wa’afiat yaa .. 🙂

Jumpa lagi dengan kami outbound malang No Limit Adventure . nih kami ada kisah motivasi J yukk kita baca yuk . hehe .

Dahulu kala ada seorang petani miskin yang mesti berjuang keras untuk memajukan kehidupannya. Namun meskipun ia terus bekerja dan berhati-hati dalam melakukan pengeluaran, ia tetap saja tak mampu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, selalu saja pas-pasan.

Suatu malam, dalam tidurnya ia bermimpi ada suara yang berkata: “Jika ada sesuatu di dunia ini yang begitu sulit untuk kamu dapatkan, maka suatu waktu hal itu akan muncul begitu saja di hadapanmu.” Dan petani inipun terbangun dari tidurnya. Dia kemudian berharap bahwa ketika ia bangun di suatu pagi, ia akan menemukan harta yang berlimpah di rumahnya sendiri. Dengan begini, tidak diragukan lagi bahwa kekayaan itu memang dimaksudkan untuknya.

Beberapa hari berlalu, ketika ia sedang dalam perjalanan, bajunya tersangkut pada semak-semak berduri yang tumbuh di sekitar ladang, Tak ingin kejadian yang sama terulang, dia pun bermaksud membabat habis semak belukar itu. Namun ketika ia mencabut akar dari semak itu, di bawahnya ia menemukan sebuah kendi. Dibukanya tutup kendi itu, dan alangkah kagetnya si petani ketika mengetahui bahwa di dalam berisi begitu banyak kepingan emas. Pada mulanya hati petani miskin ini berteriak girang, namun setelah beberapa menit berpikir, ia kemudian berkata: “Oh aku memang ingin sekali menjadi kaya. Tapi aku telah meminta agar harta itu muncul di gubuk kecilku, akan tetapi aku justru menemukannya di ladang ini. Oleh karenanya aku takkan mengambil kendi ini berisi emas. Kendi ini tidak ditakdirkan untukku.”

Lalu petani itu pun meninggalkan kendi di tempat ia menemukannya dan kembali berjalan pulang. Sesampainya di rumah ia pun menceritakan penemuannya kepada istrinya. Istrinya pun marah besar atas kebodohan sang suami meninggalkan harta itu di ladang. Dan ketika si petani tidur, istrinya pun pergi ke rumah tetangga dan mengatakan segalanya. “suami saya yang begitu bodohnya justru meninggalkan harta itu di ladang dan bukan membawanya pulang. Pergi dan ambillah harta itu untukmu dan bagilah denganku.”

Tetangga itu pun sangat senang dengan saran ini, dan tak menunggu lama ia pun menuju ke tempat yang dimaksud oleh istri petani. Disibaknya semak-semak belukar, dan ia memang menemukan kendi itu masih berada disana. Diangkatnya dan ditengoknya ke dalam kendi itu. Namun alangkah panik dan marahnya ia ketika melihat bahwa kendi itu ternyata tidak berisikan kepingan emas seperti yang diceritakan oleh istri petani melainkan penuh dengan ular berbisa.

“Perempuan licik. Dia pasti hendak menjebakku. Dia berharap aku memasukkan tanganku ke dalam hingga aku digigit dan mati keracunan oleh bisa ular.” pikirnya marah.

Jadi iapun kembali menutup kendi itu dan membawanya pulang. Dan pada saat tengah malam tiba, dengan diam-diam dia mendatangi rumah petani miskin tetangganya. Dia melihat sebuah jendela yang terbuka. Dengan sigap dipanjatinya. Dikeluarkannya ular-ular berbisa itu dari dalam kendi, dan iapun kembali pulang.

Ketika fajar tiba, petani miskin yang pertama kali menemukan kendi tersebut, bangun untuk memulai hari. Ketika ia berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air, dilihatnya setumpuk koin emas berhamburan di bawah jendela rumahnya. Dalam hati ia mengucap rasa syukur sembari berkata: “Akhirnya aku bisa menerima kekayaan ini, mengetahui bahwa mereka pasti ditujukan untukku, karena mereka muncul di rumahku sendiri, seperti yang aku harapkan!”

Memang ada sebuah pepatah ‘siapa cepat dia yang dapat’, tapi apakah anda bisa hidup bahagia dengan bersenang-senang di atas derita orang lain?
—————————–****——————————
Namun pada saat kesempatan itu telah datang, dan anda yakin kesempatan itu memang diperuntukkan untuk anda, maka jangan tunggu lagi. Segera raihlah kesempatan itu.

Oleh karenanya, selalu bukalah mata anda. Tengoklah sekeliling anda, kesempatan itu mungkin kini ada di depan anda hanya saja anda kurang melihatnya. 🙂 outbound malang

Outbound Training MI, MTS & MA AL-FATICH

 

Halo sobat gimana kabarnya hari ini ? semoga dalam keadaan sehat yaa sobat semua .. 🙂

kali ini saya akan menyampaikan kegiatan liburan panjang tahun ini makannya saya ambil judul oubound malang seri liburan tahun 2012.

kegiatan ini di ikuti oleh 108 peserta. kegitan outbound training di mulai dengan pemanasan dan materi motivasi yang di bimbing langsung oleh master trainer kami yaitu bapak saifudin.

kali ini materi yang di sampaikan adalah success twin brother

Dalam beberapa seminar, saya kerap membuka presentasi dengan pertanyaan kepada seluruh peserta, “apakah anda mau menjadi seorang champion ?” seluruh peserta menjawab dengan serentak, “mau!!”. Namun ketika saya mengulang pertanyyan dengan mengganti kata “mau” menjadi kata “siap”, dan semua ragu menjawab. Semua orang ingin sukses hanya segelintir oaring yang siap untuk membayar harga dari kesuksesan yang diinginkan.

Perhatikanlah seorang tukang batu ketika berusaha menghancurkan batu yang keras dan besar. Mungkin anda akan melihat sang tukang memukul berpuluh-puluh kali batu tersebut namun tetap saja batu itu bergeming.

Ketika pukulan yang ke 101 batu itu terbelah menjadi 2. Pertanyaanya, apakah pukulan yang ke 101 itu jauh lebih berharga di bandingkan 100 pukulan pertama ? tentu tidak !! karena setiap pukulan, dari pukulan pertama hingga pukulan yang ke 101itulah yang membelah batu, semua pukulan itu proses untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sayangnya, banyak peserta seminar motivasi yang datang menggebu-gebu untuk mencari tahu strategi apa yang dibutuhkan untuk bisa melakukan pukulan yang ke 101 itu tanpa ingin mengetahui proses yang harus dilalui dari pukulan 1 sampai 100.

 

Ingatlah cerita tentang kesuksesan Kolonel Sanders. Menurut anda, apakah kesuksesannya semata-mata disebabkan resep manjur ayam goreng?? Tidak ! kesuksesan Kolonel Sanders tidak semata-mata ditentukan oleh resep ayam gorengnya, tetapi yang jauh lebih bernilai adalah kegigihannya dan kekuatannya untuk terus bangkit dari kegagalan. Pada akhir direstoran yang ke-1.009 ia menemukan keberhasilan. Jika kesuksesan merupakan suatu proses, dan kegagalan juga adalah suatu proses. Lihatlah orang-orang yang hari tuanya terkena kanker paru-paru, apakah mereka mengidap penyakit itu dengan tiba-tiba? Bagaimana dengan seorang kakek kondisi fisik yang prima dan sehat pada usianya yang lanjut ? baik kesuksesan maupun kegagalan mengikuti hokum sebab-akibat. Jadi jika anda tidak menyukai “akibat” dari hidup ini ubahlah “sebab” –nya. Kegagalan, tantangan hidup, hambatan, dan kesalahan pada masa lalu merupakan proses alami dalam pembentukan kesuksesan.

 

Cerita Motivasi Tentang Kesabaran: Ayah, Anak dan Gagak

 outbound malang

Hay outbound malang .. Giama nih kabarnya sob ? baik-baik saja yaa pastinya .. 🙂 ohh iya sob, ada cerita motivasi tentang kisah kesabaran: Ayah, Anak dan Gagak. Dibaca yuk .. !! jangan lupa nih sobat setelah membaca mampir ke http://www.nolimitadventure.com/ atau di outbound malang. serruuu lho! hehe. simak yuk cerita motivasi ini 🙂

Kali ini akan mengangkat kembali tema tentang kesabaran. Karena bagaimanapun kesabaran adalah salah satu cara agar dapat meraih apa yang kita inginkan. Semoga dengan membaca cerita motivasi kali ini, kita memiliki motivasi untuk bersabar. Dan akhirnya selamat menikmati cerita ini.

 

Di suatu sore hari pada suatu desa kecil, ada seorang yang sudah tua duduk bersama anaknya yang masih muda yang baru saja diwisuda akan kelulusannya pada perguruan tinggi ternama di kota itu. Mereka duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Saat mereka berbincang-bincang, datang seekor burung hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menuding jari ke arah burung itu sambil bertanya,

“Nak, apakah benda hitam itu?” “Burung gagak”, jawab si anak.
Ayah mengangguk-anggukkan kepala, namun tak berapa lama kemudian, ayah mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit keras.

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi kemudian tak berapa lama si ayah kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Si  anak  merasa sedikit  bingung  dengan  pertanyaan  yang  sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.

tidak  lama kemudian, sang  ayah sekali lagi mengajukan  pertanyaan  yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada tinggi dan kesal kepada sang ayah,

“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????

Itu burung gagak Ayah….., burung gagak”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Kemudian si   ayah   lalu   bangun   menuju   ke   dalam   rumah   meninggalkan   si   anak   yang kebingungan.Kemudian si ayah keluar dengan sebuah buku di tangannya. Dia mengulurkan buku itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Ternyata buku tersebut adalah sebuah diary lama.

Sambil menunjuk pada suatu lembaran pada buku si ayah berkata, “Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,”.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.

“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

“Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah. Engkau telah dewasa anakku. Asahlah kesabaranmu. karena itu adalah salah satu kunci meraih suksesmu”

Lalu si anak seketika memerah karena malu. Ia bersimpuh di kedua kaki ayahnya meminta maaf atas apa yg telah ia perbuat.

Sahabat..
Dalam hidup, kesabaran adalah salah satu point penting untuk meraih kesuksesan. Anda ingin sukses dalam pendidikan, maka sabarlah dalam belajar. Cernalah pelajaran satu demi satu. Ingin sukses dalam berkarir, bersabarlah dalam menyumbangkan yang terbaik. Ingin sukses dalam kehidupan dunia agar berhadiahkan surga? maka bersabarlah dalam mentaati perintah Allah dan bersabar dalam beribadah kepadaNYa.

Semoga cerita motivasi diatas bermanfaat.. amin..

Salam outbound malang